Ads 468x60px

Photobucket

Minggu, 19 Agustus 2012

Semoga Bertemu Kembali, Ramadhan..




Assalamu'alaikum

Satu hal yang mesti direnungkan di akhir Ramadhan ini mengenai amalan yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan. Benarkan amalan tersebut diterima di sisi Allah? Perlu diketahui bahwa kebiasaan para ulama salaf, mereka serius dalam beramal, namun setelah beramal, mereka khawatir amalan mereka tidak diterima. Di akhir bahasan terdapat kata-kata indah dari Ibnu Rajab mengenai perpisahan dengan bulan Ramadhan.

Renungan di Akhir Ramadhan

Ibnu Rajab berkata, “Para ulama salafush shalih biasa bersungguh-sungguh dalam menyempurnakan amal dan bersungguh-sungguh ketika mengerjakannya. Setelah itu, mereka sangat berharap amalan tersebut diterima dan khawatir bila tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam ayat,
 “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang penuh khawatir, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka
(QS. Al Mu’minun: 60)

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Mereka para salaf begitu berharap agar amalan-amalan mereka diterima daripada banyak beramal. Bukankah engkau mendengar firman Allah Ta’ala,
Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al Ma-idah: 27)

Dari Fadhalah bin ‘Ubaid, beliau mengatakan, “Seandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikanku sekecil biji saja, maka itu lebih kusukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Ta’ala berfirman,
Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al Maaidah: 27)

Malik bin Diinar mengatakan, “Tidak diterimanya amalan lebih kukhawatirkan daripada banyak beramal.”
Abdul Aziz bin Abi Rawwad berkata, “Saya menemukan para salaf begitu semangat untuk melakukan amalan sholih. Apabila telah melakukannya, mereka merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak”.

‘Umar bin ‘Abdul Aziz berkhutbah pada hari raya Idul Fitri, “Wahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fitri. Dikatakan  kepada mereka, “Sesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.” Mereka malah mengatakan, “Kalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak”.

Adakah yang yakin amalannya di bulan ini diterima …
Shalat tarawih yang dilakukan setiap malam, yakinkah diterima?
Tilawah Al Qur’an setiap malamnya, yakinkah diterima?
Sedekah dan buka puasa, yakinkah diterima?
Kita hanya bisa berharap dan perbanyak do’a, semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan memperjumpakan kita kembali dengan bulan penuh barokah ini.

Sebagian ulama salaf ada yang berkata, “Para salaf biasa memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka memohon kepada Allah agar amalan mereka diterima.”


Wallahu 'Alam
Wassalamu'alaikum


1 komentar:

  1. Artikelnya keren. semoga ditahun depan masih bisa menikmati ramadhan, dengan kondisi yang baik, yang sehat. amin.

    BalasHapus