Ads 468x60px

Photobucket

Senin, 18 April 2011

Kisah tentang Cangkir Cantik






Assalamu'alaikum




Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada  suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.


Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. “Stop ! Stop !” Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "Belum !" lalu ia mulai memukul dan membentukku berulang-ulang. “Stop! Stop !” teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja memukulku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. “Panas ! Panas !” teriakku dengan keras. “Stop ! Cukup !” teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "Belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. “Stop ! Stop !” Aku berteriak. Wanita itu berkata "Belum !"

Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. “Tolong ! Hentikan penyiksaan ini !” sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku sendiri, yang kini begitu cantik.


~ * ~ * ~ * ~


Sahabat, begitulah Allah subhanahu wa ta'ala membentuk kita menjadi pribadi yang cantik.
Allah memberikan kita ujian, yang tentunya masih mampu kita memikulnya, dan hakikat ujian tersebut untuk membuat kita menjadi pribadi yang cantik.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya... (QS. Al-Baqarah : 286)



Dengan ujian, kita belajar bersabar dan tetap bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kita belajar untuk selalu bersyukur dan ridha, atas ketentuan Allah.

Karena Allah Maha Mengetahui, sedangkan kita adalah hambanya, yang tidak tau apa-apa.
Kita tidak dapat menentukan kebaikan untuk diri kita sendiri, Allah Yang Maha Penyayang akan selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya. 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  
(QS. Al-Baqarah : 216)


Saya tidak memedulikan apa yang terjadi itu sesuatu yang saya sukai atau tidak. 
Sebab. saya tidak tahu apakah kebaikan itu ada pada apa yang saya sukai atau tidak saya sukai.
 
(Umar bin Khattab) 




Wallahu 'Alam
Wassalamu'alaikum


1 komentar: