Assalamu'alaikum
“Dan apakah patut, orang yang dibesarkan sebagai
perhiasan sedang ia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas
dalam pertengkaran”
(Q.S. Az-Zukhruf : 18)
Catatan kaki : Ayat ini menggambarkan keadaan wanita
Arab waktu al-Qur'an diturunkan.
Ayat di atas menjelaskan tentang dua watak utama kaum
perempuan. Pertama pada dasarnya perempuan ‘suka berdandan’.
Hal itu jelas diungkapkan dalam terjemahan di atas sebagai perhiasan.
Kedua, perempuan itu suka membantah, sebagaimana terdapat pada kalimat
terakhir dan jelas dalam pertengkaran. Jadi pada dasarnya
perempuan memiliki fitrah sebagaimana terdapat dalam ayat di atas. Penulis
tidak iseng-iseng menafsirkan ayat di atas. Seorang ustadz pernah menjelaskan
kepada penulis bahwa pada dasarnya sifat perempuan terdapat dalam Al-Qur’an.
Salah satu surah dalam Al-Qur’an yah, Az-Zukhruf ayat 18.
Wajar bila Anda melihat perbedaan mencolok antara
laki-laki dengan perempuan bila berjalan beriringan. Pada umumnya laki-laki
akan berpenampilan sederhana dan tidak neko-neko, sebaliknya perempuan jauh
lebih mementingkan penampilan dibandingkan apa pun.
Telah jelas bahwa ada sifat yang melekat pada diri
perempuan yang secara alamiah tak dapat dinafikkan. Kedua watak tersebut bukan
sesuatu yang mesti dibiarkan. Sebaliknya, kedua watak tersebut mesti
diminimalisir, bahkan kalau perlu di-delete dalam karakter, kecuali
dalam kondisi-kondisi tertentu. Karena ternyata inti dari seruan itu adalah
Allah menyeru untuk tidak menampakkannya.
Realitas telah membenarkan ketetapan Allah yang sudah
ada jauh sebelum kita prediksi bahwa akan ada prediksi seperti ini nantinya.
Tidak ada yang dapat memungkiri bahwa perempuan memang suka berdandan. Dan yang
paling banyak membantah bila ditegur juga adalah perempuan. Bila hal ini masih
menjadi tanda tanya dalam benak, maka boleh kita mengadakan penelitian atau
observasi tentang laku dari perempuan ini. Berapa kali dalam sehari ia
bercermin, berapa kali dalam sehari ia memoles bedak pada wajahnya, berapa kali
ia membetulkan posisi bajunya. Bukan hal yang mustahil hasilnya akan sama
dengan yang tertulis dalam Al-Quran bahwa ‘berhias dan membantah’ adalah fitrah
perempuan.
~ * ~ * ~ * ~
Fitrah manusia diciptakan berpasangan. Jadi, kekurangan watak wanita seperti diatas harus disikapi dengan baik oleh pasangannya, yaitu laki-laki sebagai suaminya, maupun juga oleh kerabat dekatnya.
Dari hadits Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu
‘alayhi wasallam bersabda,
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini
adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan
lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka
, tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta
mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang
berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada
wanita.”
Nasihatilah wanita dengan baik, dengan lembut. Karena tulang rusuk yang bengkok itu jika dipaksakan untuk meluruskannya, maka akan patah. Namun, jika tidak diluruskan akan semakin bengkok.
Wallahu 'Alam
Wassalamu'alaikum
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar