Ads 468x60px

Photobucket

Minggu, 09 Oktober 2011

Dua Watak Utama Wanita dalam Islam




Assalamu'alaikum



“Dan apakah patut, orang yang dibesarkan sebagai perhiasan sedang ia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran” 
(Q.S. Az-Zukhruf : 18)
Catatan kaki : Ayat ini menggambarkan keadaan wanita Arab waktu al-Qur'an diturunkan.


Ayat di atas menjelaskan tentang dua watak utama kaum perempuan. Pertama pada dasarnya perempuan ‘suka berdandan’. Hal itu jelas diungkapkan dalam terjemahan di atas sebagai perhiasan. Kedua, perempuan itu suka membantah, sebagaimana terdapat pada kalimat terakhir dan jelas dalam pertengkaran. Jadi pada dasarnya perempuan memiliki fitrah sebagaimana terdapat dalam ayat di atas. Penulis tidak iseng-iseng menafsirkan ayat di atas. Seorang ustadz pernah menjelaskan kepada penulis bahwa pada dasarnya sifat perempuan terdapat dalam Al-Qur’an. Salah satu surah dalam Al-Qur’an yah, Az-Zukhruf ayat 18.

Wajar bila Anda melihat perbedaan mencolok antara laki-laki dengan perempuan bila berjalan beriringan. Pada umumnya laki-laki akan berpenampilan sederhana dan tidak neko-neko, sebaliknya perempuan jauh lebih mementingkan penampilan dibandingkan apa pun.

Telah jelas bahwa ada sifat yang melekat pada diri perempuan yang secara alamiah tak dapat dinafikkan. Kedua watak tersebut bukan sesuatu yang mesti dibiarkan. Sebaliknya, kedua watak tersebut mesti diminimalisir, bahkan kalau perlu di-delete dalam karakter, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu. Karena ternyata inti dari seruan itu adalah Allah menyeru untuk tidak menampakkannya.

Realitas telah membenarkan ketetapan Allah yang sudah ada jauh sebelum kita prediksi bahwa akan ada prediksi seperti ini nantinya. Tidak ada yang dapat memungkiri bahwa perempuan memang suka berdandan. Dan yang paling banyak membantah bila ditegur juga adalah perempuan. Bila hal ini masih menjadi tanda tanya dalam benak, maka boleh kita mengadakan penelitian atau observasi tentang laku dari perempuan ini. Berapa kali dalam sehari ia bercermin, berapa kali dalam sehari ia memoles bedak pada wajahnya, berapa kali ia membetulkan posisi bajunya. Bukan hal yang mustahil hasilnya akan sama dengan yang tertulis dalam Al-Quran bahwa ‘berhias dan membantah’ adalah fitrah perempuan.


~ * ~ * ~ * ~

Fitrah manusia diciptakan berpasangan. Jadi, kekurangan watak wanita seperti diatas harus disikapi dengan baik oleh pasangannya, yaitu laki-laki sebagai suaminya, maupun juga oleh kerabat dekatnya.

Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” 
(HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”

Nasihatilah wanita dengan baik, dengan lembut. Karena tulang rusuk yang bengkok itu jika dipaksakan untuk meluruskannya, maka akan patah. Namun, jika tidak diluruskan akan semakin bengkok.



Wallahu 'Alam
Wassalamu'alaikum



Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar